Senin, 10 Oktober 2011

Ucapan Perpisahan

Assalammu'alaikum, Wr. Wb

Akhirnya....
Setelah 1,4 tahun perjalanan saya di kerajaan SMPN 5 Kerinci...
Harus melangkahkan kaki keluar dari gerbangnya...
Meletakkan tahta mahkota dari singgasana ini...
Meneruskan tongkat perjuangan kepada sekolah lainnya....
Rasanya baru kemarin kapal saya berlabuh di SMPN 5 Kerinci...
Tak terasa sekarang harus meninggalkannya dan menarik jangkarnya...
Ya..saya akan segera pergi...Tidak lagi di kerajaan ini...Bukan lagi di pelabuhan sini...
Di suatu tempat yang lain...bukan meninggalkan namun meneruskan ilmu, cita & cinta...
yang saya dapatkan disini...yang tidak sedikit....bahkan tidak terhitung...

Untuk semua yang terlibat...Untuk semua yang berpengaruh...
Terimakasih untuk ilmu, cita & cinta kalian ...
Baik & buruknya...adalah pengalaman...
Dan pengalaman adalah pelajaran terbaik....
Terimakasih kepada Kepala Sekolah (Pak Suria) atas kesempatannya saya menimba ilmu di kerajaan Bapak...
Terimakasih Kepada Pak Munir (KTU)...atas ilmu, wejangan, nasihat dan masukannya...menjadikan si "lemah" ini mencoba untuk semakin maju & kuat....
Terimakasih untuk Semua Guru, atas kerja samanya selama ini.....
Terimakasih Staff TU SMPN 5 Kerinci... atas obrolan, kritikan selama ini
Terimakasih buat "SISWA/SISWI SMPN 5 KERINCI” yang mau dan menerima pelajaran dikelas kalian, semoga kalian dapat mengamalkan apa yang bapak sampaikan didalam kelas.

Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu....
Tiada siapa, apa-apa-nya saya tanpa kalian semua.....
AKHIR KATA, SAYA UCAPKAN, KALAU ADA KALIMAT YANG SALAH UCAP, TANGAN YANG SALAH LAMBAI, KAKI YANG SALAH LANGKAH, SAYA PRIBADI MINTA MAAF YANG SEBESAR-BESARNYA LAHIR DAN BATHIN
Sekali lagi..TERIMAKASIH!
Sukses buat semuanya!


READ MORE - Ucapan Perpisahan

Jumat, 19 Agustus 2011

Renungan Suci bagi Para Koruptor

Renungan Suci
Renungan suci yang dilaksanakan setiap perayaan kemerdekaan R.I pada bulan Agustus memberikan makna tersirat dalam arti Harfiah.
Renungan suci yang kita laksanakan di makam pahlwan jelas berbeda dengan merenungi diri kita sendiri sebagai umat islam,
Renungan suci bagi umat islam merupakan sesuatu hal yang mesti harus dilakukan kaum muslimin karena dengan merenung kita dapat mengetahui kelemahan diri kita dihadapan sang khalik, kita mesti tau untuk apa kita dihidupkan? apa yang harus dilakukan sewaktu hidup? Dan kemana kita setelah hidup? Tiga pertanyaan ini yang apabila kita jawan dengan hati nurani akan membawa kita menjadi inzan yang yang sesungguhnya.
Banyak sekali ciptaan tuhan yang membuat kita merenung, tetapi karena kerasnya hati kita, renungan itu tak membekas sedikitpun dalam hati sanubari kita bahkan sering kali kita mengingkari dan membohongi diri kita sendiri karena mengikuti hawa nafsu yang tak terkendali.
Pada bulan Agustus ini mestinya para pejabat koruptorlah yang harus diajak ke makam pahlawan untuk merenungi bagaimana susahnya para pejuang dan pendiri bangsa ini membangun Negara Indonesia, marah, benci, roh pahlawan kita melihat ulah para koruptor, andai mereka dihidupkan lagi tentu mereka akan menghujam bambu runcing kemulut para koruptor.



READ MORE - Renungan Suci bagi Para Koruptor

Selasa, 16 Agustus 2011

Pidato Siswa Umur 12 Th di Sidang PBB

Pidato Anak 12 Tahun yang Membungkam Para Pemimpin Dunia di PBB
Posted on May 4, 2011 by Aan S Arkadie| 1 Comment

Cerita ini berbicara mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children’s Organization ( ECO ).

ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak” lain mengenai masalah lingkungan.

Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB,dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.

Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.

Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O – Enviromental Children Organization
Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang.

Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar.

Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.

Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya – hilang selamanya.

Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa
anda sekalian juga sama seperti saya!

Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita. Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.

Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya. TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi – tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi – dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama – perbatasan dan pemerintahan
tidak akan mengubah hal tersebut.

Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.

Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.

Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan – kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: ” Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang ” .

Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?

Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak
yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini.

Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk
berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini – kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan
mengatakan, ” Semuanya akan baik-baik saja , ‘kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”

Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, “Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
***********

Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan
yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.
READ MORE - Pidato Siswa Umur 12 Th di Sidang PBB

Jumat, 12 Agustus 2011

Problematika Pesantren Kilat di Sekolah

Problematika Pesantren Kilat di Sekolah

PENGERTIAN PESANTREN KILAT

Kadang kadang siswa beranggapan bahwa dengan mengikuti pesantren kilat pada bulan ramadhan mereka merasa mempunyai ilmu agama yang memadai, pada hal untuk belajar agama membutuhkan waktu yang lama bahkan seumur hidup, untuk itu dengan adanya pesantren kilat siswa tidak merasa cukup dalam hal mempelajari agama.

Perkataan pesantren kilat brasal dari kata santri, dengan awalan “pe”dan akhiran”an”yang berarti tempat tinggal santri,[4] Soegarda Poerbakawatja juga menjelaskan peantren berasal dari kata santri, yaitu seseorang yang belajar agama Islam, dengan demikian pesantren mempunyai arti tempat orang berkumpul untuk belajar agama Islam,[5] dan kata kilat berarti “cepat sekali”.[6] Dari kedua kata tersebut dapat di artikan bahwa pesantren kilat adalah tempat para santri belajar agama secara memadai dalam waktu yang tidak terlalu lama, yaitu jangka waktu tertentu secara terbatas.

Lamanya kegiatan pesantren kilat berkisar antara satu minggu sampai dengan satu bulan. Adapun materi yng diajarkan dalam kegiatan pesantren kilat meliputi membaca Al-Qur’an, keimanan islam, Fiqih (ibadah), dan Ahklaq

5. PESANTREN KILAT DAN PROBLEMNYA

Pada perkembangan selanjutnya, pesantren kilat (disadari atau tidak) diadakan hanya sebatas menjalankan kewajiban undang-undang yang jauh dari makna sebenarnya. Di sekolah misalnya, pesantren kilat dijadikan ajang “bisnis” buku panduan keagamaan yang dari segi materi sama seperti pelajaran agama. Hemat saya jika pesantren kilat ingin digalakkan pada dunia pendidikan, berikanlah materi ajar yang terencana dan tertata dengan baik, baik metode maupun tenaga pengajarnya.

Walaupun hanya singkat, pesantren kilat diharapkan dapat memberi pengaruh signifikan terhadap perubahan tingkah laku dan emosi peserta didik. Jangan sampai ilmu yang diberikan sekejap, hanya melekat pada saat dilaksanakan program tersebut, setelah selesai maka selesailah semuanya. Artinya setelah selesai pesantren kilat, maka pengaruh tersebut hilang dan tidak kentara kalau telah diadakan pesantren kilat.

Demikianlah sekedar renungan, dari pengalaman pribadi yang merasa khawatir dengan penomena tersebut

READ MORE - Problematika Pesantren Kilat di Sekolah

Rabu, 20 Juli 2011

Banyak Siswa yang tidak lancar Berbahasa Indonesia

Sungguh miris sekali melihat kondisi pendidikan di daerah daerah, kami melihat bahwa sekolah sekolah yang jauh dari pusat kekota mereka sangat membutuhkan seorang pendidik yang benar benar mau mendidik mereka , mengajarkan kepada mereka bagaimana berbahasa yang baik dan benar.

Sudah menjadi tradisi seorang PNS apabila dia ditugaskan di daerah atau wilayah yang bukan tempat kelahirannya, dia akan berusaha sekuat tenaga, pikiran bagaimana dia bisa pindah secepatnya kedaerah tempat kelahirannya, berbagai cara dilakukan untuk bisa pindah.

Niat pindah kedaerah asalnya pun tercapai, tapi apa yang terjadi? seorang guru misalnya, mengajar ditempat daerah dia yang dalam proses belajar mengajar bahasa pengantarnya adalah bahasa daerah dia itu sendiri. siswa terbiasa memekaia bahasa daerah, karena guru menganggap dengan bahasa daerah yang digunakan maka siswa akan mudah mengerti apa yang disampaikan oleh guru. tapi apa yang terjadi, siswa siswa tidak bisa bersaing dengan sekolah lain yang fasih berbahasa indonesia.
Kebanyakan guru yang pindah kedaerah asal, dalam mengajar siswanya memakai bahasa daerahnya sendiri.
Jadi, Apa rugi bagi siswa?
1. siswa tidak dapat bersaing dengan siswa yang berada dikota besar yang terbiasa memakai bahasa indonesia
2. menimbulkan rasa tidak percaya diri pada siswa karena tidak fasih berbahasa indonesia
3. akan sulit siswa untuk menjalin komunikasi dengan lingkungan sekitarnya atau diluar lingkungan.
4. lahir generasi yang kolot, mengagung2kan bahasa daerahnya sendiri
5. akan hilang bahasa ibu kita yang akan di ganti oleh bahasa2 asing.

banyak sekali dampak negatifnya, oleh sebab itu diharapkan kepada pendidik disekolah agar menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

Bahasa menunjukkan tingkah laku dan karakter suatu bangsa.


READ MORE - Banyak Siswa yang tidak lancar Berbahasa Indonesia

Kamis, 14 Juli 2011

KTSP Yang amburadul

Dalam undang undang pendidikan tentang standar isi disebutkan bahwa ada tiga hal yang harus dilaksanakan oleh sekolah yaitu :
1. Pelajaran bidang studi
Dalam pelajaran bidang studi mencakup pelajaran eksak seperti IPA, IPS
2. Muatan Lokal
kurikulum muatan lokal adalah program
pendidikan yang isi dan penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan
alam, sosial, budaya dan kebutuhan daerah yang wajib dipelajari oleh
murid di daerah tersebut.
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, muatan
lokal adalah sebuah pengembangan kurikulum yang isi materinya berupa
materi yang berdasar pada kebutuhan masyarakat sekitar lembaga
pendidikan. Tujuaannya adalah untuk mengembangkan potensial siswa
atau peserta didik agar dapat terampil serta mampu memahami
kondisional yang ada dilingkungannya,
3. Pengembangan Diri
Yang termasuk dalam kategori ini adalah konseling dan ekstra kurikuler.

Dari ketiga macam diatas tidak bisa di campuradukkan, misalnya bimbingan konseling di ubah namanya menjadi pelajaran budi pekerti dimasukkan dalam kelompok muatan local. Ini benar benar jauh menyimpang dari keilmuannya.

Mengapa hal ini terjadi?
Jawaban nya adalah para kepala sekolah beserta wakil termasuk juga pengawas sekolah yang bukan dari basic BK sama sekali tidak punya ilmu konseling. Ini lah penyebab mengapa guru BK hanya dianggap sebagai polisi sekolah, mengurus siswa yang nakal, petugas piket harian, bahkan menjadi pengganti guru yang tidak hadir.

Kadang para kepala sekolah atau guru yang lain baru belajar atau ikut seminar tentang BK dalam satu hari mereka sudah mengganggap mereka paham dengan BK. Yang dipelajari dalam waktu sehari itu mungkin baru kulitnya saja.

Bagaimanapun cara guru BK menerangkan apa itu konseling susah sekali diterima oleh pihak sekolah. Mereka salah dalam mengartikan BImbingan dan Konseling.

Bimbingan konseling akan bisa lebih di hargai atau bisa diterima disekolah apabila yang menjadi kepala sekolah adalah mereka yang berasal dari jurusan konseling atau pengawas sekolah yang basicnya konseling.




READ MORE - KTSP Yang amburadul

Selasa, 12 Juli 2011

Penerimaan Siswa Baru

Semua sekolah diseluruh indonesia sibuk menerima siswa baru, dan dalam proses penerimaan siswa para orang tua berusaha keras bagaimana memasukkan anaknya kesekolah favorit, untuk masuk kesekolah favorit tidak semudah membalikkan telapak tangan, siswa harus memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan oleh sekolah, nah yang menjadi persoalan adalah orang tua siswa yang sangat antusias untuk memasukkan anaknya kesekolah bergengsi, namun kemampuan anak tersebut jauh dari standar, muncul pikiran orang tua untuk menghalalkan secara cara walaupun harus menyogok kepsek bahkan dinas pendidikan yang penting anaknya bisa diterima.
kalau seperti ini hal nya pendidikan didaerah kita, bagaimana pendidikan kita kedepan, dari awal siswa sudah diajarkan hal yang tidak benar, muncul permasalahan disekolah, siswa yang dipaksakan oleh orang tua untuk masuk sekolah unggulan tidak bisa bersaing dengan kawan kawan yang memang lulus secara murni. bahkan cara yang diterapkan oleh orang tua bukannya anak tumbuh dan berkembang mentalnya secara sehat bahkan yang terjadi adalah penyusutan kecerdasan intelektual anak tersebut.
kita lihat sekolah yang berlabel RSBI, apakah benar benar sudah melaksanakan penerimaan siswa baru dengan adil, banyak sekali kejadian yang kita lihat di TV, siswa yang berprestasi tidak terjaring untuk masuk sekolah yang berlabel RSBI, malah anak anak pejabat atau siswa titipan yang berasal dari kalangan elit yang bisa masuk sekolah unggulan.
Dari kejadian diatas penulis menilai tidak akan maju pendidikan anak indonesia selagi praktek penerimaan siswa baru tidak dibenahi.
READ MORE - Penerimaan Siswa Baru